Monday, March 21, 2011

Cara belok sepeda motor 2

Ketika berjalan lurus (atau berjalan pelan), ban sepeda motor bisa disamakan dengan tabung. Tetapi ketika berjalan dengan kecepatan di atas kecepatan tertentu atau ketika belok, ban sepeda motor tidak lagi bekerja seperti tabung, dan cara beloknya tidak mengikuti cara belok tabung.

Cara belok sepeda motor mengikuti prinsip yang berbeda. Di kecepatan rendah, membelokan sepeda motor bisa dilakukan dengan cara mengarahkan ban depan (atau stang motor) ke arah mana kita ingin belok. Tapi cara ini tidak bisa dilakukan di kecepetan di atas 10 km/jam. Syarat untuk bisa belok dengan mengarahkan ban depan adalah posisi ban harus tegak lurus terhadap permukaan jalan, atau sumbu roda harus paralel dengan permukaan jalan.

Ketika kita berjalan dengan kecepatan di atas 10km/jam, untuk membelokan sepeda motor tidak bisa kita lakukan dengan mengarahkan ban depan seperti kalau berjalan pelan. Untuk belok kita harus memindahkan CP (Contact Patch, kalau lupa) dari bagian tengah ban ke bagian luar ban, sesuai dengan arah mana kita akan belok. adi secara sederhana, untuk belok kiri CP dipindahkan ke kiri, dan untuk belok kanan CP dipindahkan ke kanan. Pertanyaan yang biasanya timbul adalah, kenapa CP-nya harus dipindahkan?


Gambar A di atas adalah gambar ban, dan di sebelah kirinya, gambar B, adalah gambar kerucut yang merepresentasikan ban sepeda motor. Memang, ban sepeda motor tidak berbentuk kerucut, tapi untuk menjelaskan mekanisme beloknya coba bayangkan ban sepeda motor sebagai sebuah kerucut.

Gambar A adalah gambar dari ban sepeda motor ketika berjalan lurus. CP berada tepat di bagian tengah ban dan posisi ban tegak lurus terhadap permukaan jalan, sumbu ban paralel dengan permukaan jalan. Dengan posisi CP tepat di tengah, ban akan bergerak lurus kalau didorong.

Gambar B merepresentasikan ban dalam bentuk kerucut. Coba perhatikan, alas kerucut tegak lurus terhadap permukaan jalan. Kalau kerucut seperti ini anda dorong, maka kerucut akan bergerak lurus. Sebenarnya, pada keadaan tegak lurus, ban sepeda motor bisa dikatakan seperti tabung, namun untuk memudahkan penjelasan, saya memakai kerucut.

Gambar di atas, memperlihatkan kondisi yang berbeda.
Gambar C adalah gambar dari ban sepeda motor yang sedang miring. CP tidak lagi berada di bagian tengah ban seperti pada gambar A, tetapi sudah pindah ke sebelah kanan ban. Karena CP ada di sebelah kanan, maka ban (dan juga sepeda motor) akan berbelok ke arah kanan.

Mekanisme beloknya bisa dilihat pada gambar D. Gambar D adalah kerucut yang ditidurkan atau digeletakkan di atas "sisi" kerucut. Kalau kerucut D ini kita dorong, maka kerucut tidak akan bergerak lurus, tetapi kerucut akan berputar. Arah putarannya adalah sesuai dengan posisi dimana puncak kerucut berada, karena puncak kerucut ini menjadi sumbu rotasi kerucut. Jadi, kalau puncak kerucut terletak di sebelah kanan, maka kerucut akan berputar ke kanan dan sebaliknya (seperti pada gambar di atas), sedangkan kalau puncak kerucut terletak atau diletakkan di sebelah kiri maka kerucut akan berputar ke kiri.

Ketika sepeda motor belok, ban sepeda motor bekerja seperti kerucut D. "Sisi" kerucutnya adalah CP ban sepeda motor. Ketika CP ban sepeda motor pindah dari bagian tengah ke sisi kanan ban, maka ban sepeda motor menjadi seperti kerucut dengan puncak kerucut di sebelah kanan. Itu sebabnya kenapa kalau ingin membelokan sepeda motor kita harus memindahkan CP ban ke arah mana kita ingin belok. Semakin tajam sudut kemiringan ban (sepeda motor), semakin tajam radius putarannya.

Itu penjelasan kenapa untuk belok CP ban harus dipindahkan. Mudah-mudahan cukup menjelaskan mengenai mekanisme belok sepeda motor.

Memindahkan Contact Patch

Setelah kita tahu mekanisme belok sepeda motor, dan kenapa untuk belok CP harus pindah ke sisi mana kita ingin belok, kita bisa bicara tentang bagaimana caranya memindahkan CP. Bagaimana cara memindahkan CP ini bisa kita bagi menjadi dua: Body English dan Counter Steer. Akhirnya sampai juga

BODY ENGLISH

Teknik ini mempergunakan berat badan untuk memindahkan CP. Coba hal berikut:
Cari jalan yang lurus dan sepi, kemudian jalankan motor dengan kecepatan sedikitnya 30 km/jam. Setelah yakin bahwa lalu lintas sekitar sepi, pindahkan berat badan anda ke sebelah kiri atau kanan. Begitu berat badan anda pindah/bertumpu ke satu sisi, maka motor anda akan bergerak ke arah mana berat badan anda bertumpu atau anda pindahkan. Kalau berat badan anda pindahkan ke kiri motor akan belok ke kiri, sedangkan kalau berat badan anda pindah ke kanan maka motor akan bergerak ke kanan. Karena tahu mekanisme belok sepeda motor, saya yakin anda bisa menebak dengan benar kenapa hal ini bisa terjadi.

Jawaban anda tepat. Sepeda motor bergerak ke arah mana anda memindahkan berat badan karena CP dari ban motor anda pindah ke arah tersebut.

Ketika berjalan dengan kecepatan yang tidak terlalu pelan, apalagi di kecepatan tinggi, sepeda motor cenderung stabil. Sepeda motor stabil karena beban sepeda motor (berat badan pengendara dan juga berat sepeda motor itu sendiri) terbagi rata dan seimbang di kiri dan kanan, sehingga posisi ban tegak lurus terhadap permukaan jalan. Posisi ban yang tegak lurus berarti CP tepat berada di bagian tengah ban motor. CP di tengah, artinya motor akan berjalan lurus dan stabil.

Kalau kemudian kita pindahkan berat badan kita ke salah satu sisi, keseimbangan tadi menjadi terganggu. Misalnya, anda pindahkan berat badan ke arah kanan. Berat badan yang semula terbagi seimbang di sisi kiri dan kanan menjadi tidak seimbang. Sisi sebelah kanan motor menjadi lebih berat daripada sebelah kiri. Karena sisi sebelah kanan lebih berat, ban motor yang semula tegak lurus terhadap permukaan jalan, dan CP tepat berada di bagian tengah ban, menjadi condong ke arah kanan dan ban motor tidak lagi tegak lurus terhadap permukaan jalan. Sebagai akibatnya CP pindah, dari semula di bagian tengah menjadi ke sisi luar badan.

Pindahnya CP ini mengakibatkan sepeda motor belok ke arah mana CP berada.

Memindahkan berat badan ini bisa dilakukan dengan cara: menggeser duduk kita ke arah mana kita ingin belok; memindahkan tumpuan berat badan ke salah satu sisi motor dengan menginjak footstep; atau dengan cara "membuang" badan ke arah mana kita ingin belok. Kuncinya adalah memindahkan berat badan supaya motor miring.

Body English ini cukup efektif untuk belok, tetapi menurut hemat saya, kalau kecepatan pada saat belok agak tinggi (misalnya di atas 70 atau 80 km/jam), apalagi kalau motor yag kita pakai termasuk jenis cruiser atau touring bike dengan rake/trail yang panjang, hanya menggunakan Body English saja kurang efektif. Yang saya maksud dengan kurang efektif adalah radius belok kita tidak bisa setajam tikungan hehehe … dengan kata lain cenderung melebar.

Saya punya pengalaman dengan Body English ketika touring bersama GusSur. Di daerah Jonggol, saya sempat heran kenapa dengan kecepatan 70-80 km/jam, ketika belok saya selalu melebar, dan ini hanya terjadi ketika belok ke arah kiri. Belok ke kanan saya tidak punya masalah. Sewaktu berhenti untuk makan, saya sempat utarakan hal ini ke GusSur, saya bilang bahwa sepertinya saya udah karatan, karena lama nggak main ke Jonggol.

Setelah makan, perjalanan dilanjutkan dan sepanjang jalan, setiap kali nikung ke kiri saya perhatikan bagaimana teknik "nikung" saya. Akhirnya setelah sampai daerah Padalarang dan setelah melalui banyak tikungan, baru saya temukan penyebabnya. Ternyata penyebabnya adalah karena ketika belok ke kiri, saya lebih banyak mengunakan Body English untuk steering input. Setelah menyadari hal ini, saya ganti teknik dengan melakukan counter steering, dan hasilnya … ketika belok saya tidak lagi melebar.

COUNTER STEERING

Reaksi yang sering saya hadapi kalau bicara tentang, atau menyinggung, counter steering adalah ketidak percayaan. Ini cukup sering saya temui, baik di kalangan pengendara sepeda motor maupun yang bukan pengendara sepeda motor.

Reaksi semacam ini sangat wajar, karena counter steer terasa dan kelihatan tidak alami serta bertentangan dengan mekanisme belok yang umumnya diketahui orang, yakni mengarahkan ban ke arah mana kita akan belok seperti kalau membelokan mobil atau tabung. Rasa tidak percaya ini baru hilang setelah mereka mencoba sendiri melakukan counter-steer.

Apa sih counter steering itu? Counter steering (CS) secara harfiah berarti stir ke arah berlawanan, dalam hal ini arah yang berlawanan dengan arah ke mana kita akan menuju. Kalau dipanjangkan, CS bisa diartikan sebagai cara belok sepeda motor dengan cara mengarahkan stang ke arah yang berlawanan dengan arah mana kita akan belok.

Jadi dengan CS, kalau kita ingin belok ke kiri stang sepeda motor kita arahkan ke kanan. Kalau kita mau belok kanan, stang motor kita arahkan ke kiri. CS ini terdengar sangat tidak alami dan tidak sesuai dengan "pengetahuan umum" karena itu umumnya orang tidak percaya. Kenapa orang sulit percaya (dan juga supaya percaya) coba lakukan percobaan-percobaan berikut.

Percobaan 1 & 2 Dalam keadaan mesin motor tidak dihidupkan, coba duduk di atas motor dan tegakkan motor anda. Setelah motor tegak, pegang stang motor, luruskan stang dan kemudian dorong motor anda. Sepeda motor akan bergerak lurus ke depan. Ini percobaan yang pertama.

Setelah itu, lakukan percobaan kedua. Dalam posisi awal yg sama dengan percobaan pertama, coba arahkan stang motor ke kiri. Setelah stang mengarah ke kiri, dorong motor. Berani taruhan, motor pasti bergerak ke kiri, alias belok ke kiri. Kalau stang motor kita arahkan ke kanan, niscaya motor akan bergerak (belok) ke kanan.

Percobaan kedua ini (menurut saya) yang membuat orang pada awalnya tidak percaya pada CS, karena memang CS terasa tidak alami dan tidak sesuai dengan pengalaman. Kalau kita berhenti di Percobaan ke 2 ini, kemungkinan besar yang "nempel" di kepala kita adalah: untuk belok arahkan ban ke arah mana kita ingin belok. Supaya bukan ini yang nempel, lakukan percobaan yang ketiga.

Percobaan 3

Cari jalan yang sepi dan agak lebar, kalau bisa jalan yang lurus. Sesampai di sana, kendarai sepeda motor anda sampai mencapai kecepatan 40 km/jam dan ambil posisi agak di tengah jalan. Ketika jarum speedo mencapai angka 40, dan setelah anda pastikan bahwa lalu lintas sepi serta tidak ada kendaran lain di sekitar anda, dorong stang kiri motor, sedikit saja dan perlahan-lahan.

Jangan heran kalau begitu stang motor kita dorong ke kiri, maka motor akan bergerak ke kiri. Sekarang coba lagi lakukan hal yang sama, tapi kali ini dorong stang kanan, maka motor akan bergerak ke arah kanan.

Percobaan ketiga ini menunjukkan apa yang kita sebut Counter steering, yakni "stir" ke arah yang berlawanan dengan arah yang ingin kita tuju.

Supaya lebih gampang mengingat: Dorong stang kiri untuk belok kiri, dan dorong stang kanan untuk belok kanan.

Latihan

CS kelihatannya (dan kedengarannya) membingungkan, tidak seperti Body english yang mudah dipahami. Tapi kalau kita pikirkan, sebenarnya sama sekali tidak membingungkan.
Mekanisme Belok, sudah kita bahas bahwa untuk membelokan sepeda motor di kecepatan tertentu, kita harus memindahkan Contact Patch (CP) ke arah mana kita ingin belok. Ingat pembahasan dan gambar tentang Kerucut? Ketika CP pindah ke bagian luar ban, maka ban beroperasi seperti kerucut.
Cara memindahkan CP dari bagian tengah ban ke bagian luar (kiri atau kanan) bisa dilakukan dengan cara:

1. memiringkan ban depan (dan ban belakang pada saat bersamaan) ke arah mana kita ingin menuju, seperti pada Body english, ATAU
2. dengan cara memindahkan CP pada ban depan saja (ban belakang akan mengikuti ban depan) yakni dengan mengarahkan ban depan ke arah yang berlawanan dengan arah yang kita tuju. Penjelasan tentang kenapa dengan mengarahkan ban ke satu arah akan memindahkan CP ke arah yang berlawanan bisa dicari dalam penjelasan tentang prinsip kerja gyroscope. Saya tidak akan bicarakan itu, karena ribet
Jadi, prinsip dasar yang perlu diingat dan dipahami adalah: sepeda motor belok karena CP pindah. Body english atau Counter steering hanyalah alat untuk memindahkan CP.
Memahami prinsip ini perlu, yang juga perlu adalah menguasai teknik atau cara untuk menerapkan prinsip ini. Kita bisa bicara tentang CP, Body English atau Counter steering sampai berbusa-busa, tapi pada akhirnya kita harus menguasai tekniknya. Teknik ini harus menjadi bagian dari kita dan harus menjadi refleks.
Cara untuk menjadikan CS sebagai refleks adalah dengan berlatih. Cara melatihnya adalah dengan sering melintasi jalan yang banyak tikungannya. Jalan yang menjadi favorit saya dan teman-teman Miles Bikers adalah jalan di daerah Jonggol. Banyak sekali tikungan di sana yang bisa kita pakai untuk melatih counter steering.
Kalau misalnya sulit bagi anda untuk pergi ke Jonggol, satu cara yang saya anjurkan untuk melatih counter seering adalah untuk selalu dengan sadar menggunakan counter steering ketika belok. Setiap kali ketemu tikungan dan harus belok, ingatkan diri kita untuk belok dengan counter steering. Lakukan ini setiap kali kita mengendaarai sepeda motor. Dengan terus menerus melakukan ini, maka CS akan menjadi bagian diri kita dan menjadi refleks anda ketika menghadapi keadaan yang tak terduga.
Setiap kali mengendarai motor, biasanya saya lakukan ketika baru berangkat dalam jarak beberapa puluh meter dari rumah, saya membiasakan diri untuk (secara sadar) menggerakkan stang ke kiri dan ke kanan dan merasakan efek dari Counter Steering. Tujuannya supaya saya ingat sama Counter Steering.
Bayangkan kalau kita menghadapi keadaan yang sama dengan yang dihadapi Fulan di bagian awal tulisan ini. Kalau kita tidak memahami mekanisme belok dan tidak menguasai counter steering, besar kemungkinan reaksi pertama kita ketika melihat ada kendaraan lain memotong jalan dari sebelah kanan adalah mengarahkan stang sepeda motor ke arah kiri. Reaksi yang normal (meskipun salah), karena kita mengira dengan mengarahkan stang ke kiri maka motor akan bergerak/belok ke kiri. Padahal kenyataannya tidak demikian.
Fulan tidak bisa menghindar dari mobil yang memotong jalannya karena Fulan melakukan kesalahan tersebut. Fulan tidak tahu sama sekali tentang counter steering. Tidak pernah dengar istilah ini dan karenanya tidak pernah melatih teknik ini. Karena itu ketika ada mobil yang memotong dari sebelah kanan, dia membelokkan stang ke arah kiri yang akibatnya justru membuat motornya bergerak/belok ke arah kanan, ke arah mobil tadi.
Mungkin akan ada pertanyaan yang timbul: Mana yang lebih efektif untuk belok, Body English atau Counter-Steering?
Pengalaman saya pribadi menunjukan bahwa Counter steering lebih efektif daripada Body English untuk belok.
Untuk sepeda motor yang tidak terlalu berat (di bawah 100 kg) mungkin Body english bisa diandalkan. TAPI untuk sepeda motor yang berukuran besar, dengan berat lebih dari 250 kg, dampak body english tidak terlalu besar, bahkan mungkin sangat kecil. Untuk sepda motor yang berat, saya sangat anjurkan untuk memakai Counter steering ketika belok. Anda bisa belok dengan lebih tajam dan bisa lebih menikmati sepeda motor anda.

No comments: