Monday, March 21, 2011

Cara belok sepeda motor 1

Pada awalnya saya hanya mau cerita tentang salah satu teknik belok, yakni counter steering, tetapi kemudian saya sadari bahwa memahami prinsip atau mekanisme belok sepeda motor lebih penting daripada sekedar memahami cara atau teknik membelokan sepeda motor. Akibatnya, tulisan ini jadi lebih panjang daripada yang saya rencanakan. Kalau ada yang salah tolong koreksi ya. Here we go.

Coba bayangkan skenario ini.
Suatu malam sepulang dari kantor, Fulan seorang pengendara sepda motor yang relatif masih baru sedang asyik mengendarai motornya. Lalu lintas di jalur lambat sepi dan Fulan memacu motor sedikit lebih cepat daripada biasanya di lajur sebelah kanan jalur lambat. Jarum speedo menunjukkan angka 60 km/jam. "Hmm, enak bener nih, jalanan sepi, bisa lebih kenceng lagi nih." kata Fulan pada dirinya. Biasanya, karena lalu lintas yang padat, kecepatan paling tinggi yang bisa dicapai sekitar 30 km/jam. Kali ini, Fulan bisa berjalan sedikit lebih cepat. Dengan mudah motornya mencapai kecepatan 70 km/jam. Saat Fulan sedang asyik menikmati hembusan angin di wajahnya, tiba-tiba dia melihat di sebelah kanannya, sebuah mobil masuk ke jalur lambat dari jalur cepat. Mobil tersebut pindah jalur tanpa memperhatikan lalu lintas sekitarnya dan langsung memotong lintasan Fulan. Terkejut karena "tiba-tiba" ada kendaraan yang memotong lintasannya dari sebelah kanan, reaksi Fulan adalah melakukan manuver untuk menghindar. Dengan agak panik Fulan membelokan motornya ke kiri. Fulan bertambah panik ketika motor yang dia kendarai bukannya mengarah ke kiri tetapi malah mengarah ke kanan dan langsung menuju ke arah mobil tersebut. Tabrakan tidak bisa dihindari apalagi karena pada detik-detik terakhir, pengendara mobil menyadari ada kendaraan lain di belakangnya dan menginjak rem.

Keesokan harinya ketika teman-temannya menengok Fulan, yang untungnya tidak mengalami cedera yang parah, Fulan menceritakan kejadian tersebut dan mengungkapkan keheranannya. "Gua heran kok bisa nabrak. Padahal gue udah belokin motor ke kiri untuk menghindar. Tapi motor gue nggak mau belok ke kiri, dia malah mengarah arah kanan, langsung ke arah mobil itu. Gue yakin, di tempat itu ada jin yang ngebelokin motor gue ke arah kanan." kata Fulan mengakhiri ceritanya. "Emang bener tuh, di situ sering terjadi kecelakaan, pasti ada penunggunya." tambah satu orang teman Fulan yang diikuti dengan anggukan kepala teman-teman Fulan yang lain.

Dalam skenario di atas, ada beberapa kesalahan yang dilakukan Fulan yakni tidak waspada (Fulan tidak menjaga Jarak Pandang dan tidak bersiap melakukan pengeraman mendadak) dan, yang fatal, tidak memahami mekanisme belok sepeda motor.

Tulisan ini akan bicara tentang mekanisme belok sepeda motor. Yang lain, yakni soal Jarak Pandang dan Rem akan dibahas di lain kesempatan, sedangkan masalah Jin penunggu akan dibahas oleh tim Dunia Lain

MEKANISME BELOK SEPEDA MOTOR

Mekanisme belok (mengubah arah) sepeda motor sangat berbeda dengan mekanisme belok kendaraan lain, seperti mobil, misalnya.
Ketika mengendarai mobil dan ingin belok, yang perlu kita lakukan adalah memutar stir mobil ke arah mana kita akan belok. Kalau kita ingin belok kiri maka stir mobil kita putar ke arah kiri, sebaliknya kalau kita ingin belok kanan maka stir kita putar ke arah kanan. Memutar stir akan membuat roda depan mobil berubah arah dari semula lurus menjadi ke arah kiri atau kanan, tergantung ke arah mana stir kita putar. Perubahan arah roda depan pada gilirannya akan membuat mobil bergerak ke arah mana roda depan mengarah. Roda depan mengarah ke kiri maka mobil akan bergerak ke kiri, roda depan mengarah ke kanan, mobil bergerak ke kanan. Sangat sederhana. Mekanisme belok untuk sepeda motor juga sederhana, tetapi sangat berbeda.

Ketika mengendarai sepeda motor pada kecepatan rendah, sekitar 10 km/jam atau kurang, cara membelokan motor sama dengan mobil. Arahkan stang motor ke mana anda ingin menuju dan motor pun akan bergerak ke arah itu. TAPI, ini hanya berlaku di kecepatan rendah. Pada kecepatan di atas 10 km/jam, mengarahkan stang ke arah kiri akan membuat motor anda belok ke arah kanan, begitu juga sebaliknya.

Cara untuk membelokan motor ketika berjalan dengan kecepatan di atas 10 km/jam adalah dengan memindahkan Contact Patch ke arah kita ingin belok. Hanya dengan cara ini (memindahkan Contact Patch) motor bisa belok.

Contact Pach

Apa sih yang dimaksud dengan Contact Patch? Contact Patch (atau CP) adalah bagian dari ban motor yang menyentuh permukaan jalan atau tanah. Ketika motor berjalan lurus, bagian dari ban motor yang menyentuh permukaan ada di sebelah bawah ban di bagian tengah ban.

Contact Patch di jalan yang permukaannya rata. Posisi CP tepat di dasar ban.
CP ini posisinya berubah-ubah, bisa maju dan bisa pula mundur, tergantung permukaan jalan. Misalnya di jalan yang ada polisi tidurnya, ketika pertama kali ban menyentuh polisi tidur, CP pindah ke depan. Ketika ban tepat di atas polisi tidur, CP kembali ke tengah dan ketika ban turun dari polisi tidur, CP pindah ke belakang, untuk kemudian ketika permukaan jalan kembali rata, CP kembali ke tengah.

Di polisi tidur, Posisi CP pindah ke depan
Selama CP ini ada di bagian tengah ban, motor akan berjalan lurus. Meskipun CP ada di depan atau belakang. Dengan kata lain kalau kita ingin membuat motor tidak berjalan lurus atau ingin membelokan motor, maka yang harus kita lakukan adalah memindahkan CP dari bagian tengah ban ke bagian lain, yang sama dengan arah belok yang kita inginkan.

Sebelum bicara tentang cara memindahkan CP, ada baiknya kita bahas lebih dahulu mekanisme belok mobil sepeda motor. Terutama untuk menjawab pertanyaan: kenapa kalau mobil cara beloknya dengan mengarahkan ban depan ke arah mana kita kan menuju, sedangkan untuk sepeda motor caranya berbeda?

Untuk memudahkan pembahasan dan pemahaman saya akan gunakan bahasa yang sederhana tanpa jargon-jargon teknis … karena kalau terlalu teknis, saya akan bingung sendiri hehehe.

Gambar di atas adalah gambar tabung atau silinder. Tabung/silinder ini merepresentasikan dua ban depan mobil, karena pada dasarnya kedua ban depan (dan belakang) mobil kalau dihubungkan akan membentuk tabung.

Apabila bagian tengah tabung diberi daya dorong maka tabung akan bergerak lurus. Begitu juga apabila sisi kiri dan kanan tabung diberi daya dorong yang sama besarnya, maka tabung akan bergerak lurus. Untuk membelokan tabung, kita bisa lakukan dengan dua cara:
1. Tergantung ke arah mana kita akan belok, satu sisi tabung (A) diberi daya dorong yang lebih besar daripada sisi satunya (B). Membelokan tabung bisa juga dilakukan dengan memberi daya dorong pada satu sisi (A), sedang sisi lainnya (B) sama sekali tidak diberi daya dorong. Jika ini dilakukan maka, maka tabung akan belok ke arah yang daya dorongnya lebih kecil atau tidak ada, dalam contoh di atas, belok ke arah B (kanan). Mekanisme belok seperti ini bisa dilihat pada kendaran seperti tank. Kalau anda nonton film perang, coba perhatikan bagaimana cara tank belok.
2. Cara kedua adalah dengan mengubah arah tabung. Arahkan tabung ke mana kita akan menuju, beri daya dorong, dan tabung akan bergerak ke arah tersebut. Contoh paling gampang adalah mekanisme belok mobil.

Oke, itu kan mobil dan tank, kalau sepeda motor gimana? Cara belok sepeda motor sangat berbeda dengan mobil apalagi tank

No comments: